Monday, August 7, 2017

drama twitwor yang emejing

Bagi pengguna twitter, mungkin tau kalau di akun info twitwor beberapa hari lalu sempet rame ngomongin selebtwit. Walaupun katanya gak mengarah pada 1 selebtwit tertentu, tapi yang 'ngeh jelas tau siapa sebenernya yang lagi diomongin disini.

Kalau mau dikatakan idola atau junjungan buat gue pribadi sih enggak juga, tapi memang kenyataannya bahwa taraf hidupnya diatas gue? ya tentu saja ! pengen tukeran hidup? hmmm...lil bit

Well...siapa sih yang gak kepengen wara wiri keliling dunia dengan pesawat kelas bisnis, menginap di hotel bintang 5 dengan kamar suite yang menghadap ke view yang sangat indah. Orang berduit aja yang pengen kamar ini, harus booking  sesuai tanggal yang kosong. Sedangkan selebtwit atau influencer ini malah disediakan kamar dan seabrek fasilitasnya tanpa booking :)

Yess...yang dilakukannya hanyalah membuat content semenarik mungkin, soft selling  atau promosi hotel, pesawat dan produk lainnya. Secara influencer yang punya follower diatas 100 ribu, tentu hal promosi semacam ini mudah ditularkan kepada followersnya, didukung dengan kemampuan menulis promo tanpa terlihat (iyak ini serius...setiap postingannya gak keliatan banget kalo iklan sampe lo nyadar pas baca paragraph terakhirnya) dan menurut gue 1001 lho influencer yang kayak gini. Yang mau bilang gue lebay....monggo komen aja, siapa lagi influencer yang kayak gini, lumayan kan kalo tau jadi bisa buat bahan belajar lagi ehehehee...

Seolah menyesuaikan dengan kebutuhan berpromosi, selebtwit ini juga memiliki tatanan feeds foto di instagram yang ciamik pula, dijamin ngiler deh kalo liat foto-fotonya. Entah foto liburan, pemandangan indah semacam ilustrasi dari fairytale yang biasanya diawali dengan Let me tell you a story Once upon a time  dan segambreng gambaran "easy life" yang doi miliki.

Namun dibalik itu semua, mungkin diluar sana ada orang sirik, ada.
Ada orang ngiri, jelas.
Ada orang yang kepengen tukeran hidup sama doi, banyak
dan yang pengen mbully juga....
buanyak.

Itulah yang gue liat di twitwor belakangan ini, cuma gara-gara salah sebut pecahan uang asing si Selebtwit ini dibully habis-habisan, cerita-cerita dari hatersnya bertebaran, yang bilang hidupnya fake lah...yang bilang pencitraan lah *eh sama aja sama fake ya :P
banyak yang cari panggung buat menebar kebencian buat orang yang mungkin gak mereka kenal dengan baik sebelumnya alias cuma kenal dari twitter aja, menebar komentar negatif buat orang yang mungkin hidupnya layak disirikin bagi fakir-fakir bahagia seperti orang yang mbully itu.

Oh...seriously dude ! hating strangers won't make you pretty  *meh

Ternyata ada benarnya pepatah "semakin tinggi pohon semakin kencang angin menggoyahkan"
"semakin sukses lo jadi orang , semakin banyak yang ingin menjatuhkan"
kenapa ?
karena cuma pohon tinggi yang bisa sampe kena angin kencang, susah jatuhnya ? makin kencang lagi angin yang bertiup sampai cuma benar-benar menyisakan pohon -pohon terkuat

Sampai disini jelas kan...susahnya jadi pohon tinggi dan terkuat. Makanya yuk dari pada mbully, mending kita sama-sama memperbaiki diri masing-masing aja, saling mencinta. Spread love not hate



Friday, April 28, 2017

Bertualang di Malang

Siapa sih yang gak tau Kota Malang? Kota yang terkenal sama Apel dan bakwannya. Gak di Jakarta, di Bogor, di Serang , pasti ada Bakwan Malang dan Apel Malang. Heran yaaa....
sering makan Apelnya , bakwannya , tapi belum pernah ke Kotanya. Hehehehehehe..... so, demi menuntaskan rasa penasaran sama si Kota Malang dan sekalian pengen pamer foto liburan di Instagram  berangkatlah gue kesana pada bulan November 2016 dan baru share ceritanya di blog sekarang
-____-

Lucky me, liburan kali ini ditemenin temen-temen gue sewaktu kuliah yang cantik bin kece , wajib hukumnya follow IG mereka juga setelah baca tulisan ini yaaaa...!

Ok, setelah 17 jam di kereta Matarmaja yang diisi dengan main Uno, nonton drakor, tidur, jajan kopi, makan nasi pakai happy tos dari stasiun Senen akhirnya kita sampai juga ke stasiun Malang kota lama, dan disambut oleh motor-motor rentalan dari Sunday Holiday yang sebelumnya udah kita booking waktu di Jakarta. Btw, motor-motor ini gratis ongkir lho , kita cukup bayar tarif rentalnya Rp. 70.000,-/motor/24 jam, terus serah terima kartu identitas sebagai jaminan dan sipp , motor bisa dibawa pulang, eh dibawa keliling Malang maksudnya. Karena hari masih pagi, sekitar pukul 8, dan habis perjalanan jauh juga , perut udah gak bisa diajak kompromi lagi nih, harus segera diisi, tapi masalahnya kita para turis kece ini masih gedembolan sama tas ransel, kamera dll risih banget kan rasanya, akhirnya dengan saut-sautan di motor sekenanya kita sepakat mufakat untuk ke penginapan dulu, ya walopun jam check in harusnya jam 12.00, tapi kita sih nekad aja " nitip tas doang deh abis itu cari makan" setelah dibumbui perboden dikit , salah jalur, puter balik diteriakin orang-orang Malang dan tukang becak, akhirnya kita bisa sampai juga di penginapan Mador Hostel namanya unik ya, singkatannya dari Malang Dorm karena tempat tidurnya ala-ala dormitory gitu, tidurnya pakai bunk bed dan sekamar cukup untuk 6 orang pas banget kan, kebetulan kita berenam jadi bisa booking private deh, harganya Rp. 400.000,-/malam dapet fasilitas Cooling Fan, kalau mau yang Aircon harganya Rp. 500.000,-/malam. Nah untuk fasilitas bathroom , kita sharing dengan tamu-tamu di dorm yang lain, tapi jangan khawatir, kebersihannya terjamin kok dan dipisah antara pengguna laki-laki dan perempuan. Btw, Mador ini juga bisa di booking lewat Traveloka, Pegi-pegi atau Agoda juga lho, tapi kalau mau booking bareng temen-temen yang pengennya sekamar, gue sih saranin booking langsung ke Mador karena kalau booking via aplikasi cuma tercantum sisa bed, tapi gak ketahuan bed ini ada di kamar yang sama atau enggak.

Oh ya, kalo di bayangan kalian penginapan itu suka terkesan seram atau aneh, ini gak terasa banget kalau di Mador karena suasananya cozy, ada ruang tamu dengan TV LED , terus ada gitarnya (siapapun boleh main) plus ada rak bukunya juga lho (siapapun boleh baca) kyak gini nih....