Wednesday, June 17, 2015

Like Museum Like Gallery


 Jika istilah Like Mother like daughter sudah terlalu Mainstream, maka terbitlah judul di atas :)

Tanggal 15 Februari lalu, gue sama dua orang teman gue adalah salah satu orang beruntung di Jakarta, yang merasakan nikmatnya Ibu Kota Indonesia ini di hari Minggu, setelah pagi hari disuguhi Car Free Day di Bundaran HI, pada siang menjelang sore hari, kita berkesempatan mengunjungi Museum Nasional aka. Museum Gajah. Dengan tiket Rp. 5.000,- kita bisa sepuasnya mengelilingi museum cantik yang terletak di depan Monumen Nasional alias Monas. Museum ini banyak menyimpan Arca-Arca dan Prasasti Kuno seperti ini :


Atau ada juga nih, salah satu Arca yang ikut Selfie seperti ini :


Selain itu Museum Gajah juga menyimpan Batu besar yang terdapat Tapak Kaki Gajah Mada
Nah kebayang gak tuh Gajah Mada sebesar apa ya, masa kakinya bisa njiplak di batu setebel ini, batu lho...ini batu.....!!!!!


Selain batu, ternyata Museum Gajah juga menyimpan replika Manusia Purba / Megantrhopus (maaf Megantrhopusnya yang sebelah kanan ya, bukan yang kiri. Kalau yang kiri itu salah satu pengunjung kece kok)




Tak hanya menyimpan Meganthrophus dan Batu-batuan, Tapi untungnya Museum Gajah punya Hall secantik ini, dan membuat objek yang di foto pun terlihat cantik. (ssssttt...kalian kumohon diaaaam)


Setelah puas berkeliling di Museum Gajah, kami pun keluar dengan hati senang, riang dan gembira :) 
Rencana kami selanjutnya adalah  berpetualang ke Galeri Indonesia Kaya, Karena jaraknya tidak terlalu jauh, kami pun mencoba kesana dengan Bus City Tour, Bus tingkat gratis, yang pasti cocok buat norak-norak an. Heheheheee...

Taraaa.., dalam hitungan menit pun kami sudah tiba di Bundaran Hotel Indonesia, kami hanya cukup berjalan kaki kira-kira 20 meter sampai ke Grand Indonesia. Sesampainya disana kami disambut oleh Security yang membagikan brosur berisikan Jadwal Acara Pementasan di Galeri Indonesia, dan Acara yang berlangsung pada hari itu adalah Drama Wayang Orang berjudul Petruk Nagih Janji dan Waaaaw penontonnya banyak sekali, sehingga kami kesulitan mencari tempat duduk untuk nonton, akhirnya sambil menunggu pementasan selesai, kami menjelajahi tiap-tiap bagian Galeri Indonesia ini. Galeri ini tidak terlalu besar ukurannya, namun nyaman sekali tempatnya, kita dapat mencoba baju adat secara Virtual seperti ini : 



Kita cukup berdiri di depan Layar yang dilengkapi sensor gerakan tangan, sehingga jika kita  gerakan tangan ke arah Layar kita bisa memilih instruksi seperti, memilih baju adat, dan berfoto.Buat kalian yang hobby share foto ke Sosial Media, tersedia 1 unit Tab di sebelah Layar ini, untuk upload foto tadi ke Facebook atau Twitpic ke Twitter kalian. Selesai berfoto dengan Baju Adat virtual, kita juga dapat kesempatan spesial berfoto bersama Para Tokoh Teater Wayang Orang, Petruk Nagih Janji. Tapi sayang fotonya ngantri banget, dan disaat itu juga gue liat ada satu tokoh yang sama sekali gak dikerubutin orang buat foto, tapi doi cuma di deketin sama 1 orang reporter dan Juru Kamera. Trus gue tanya ke temen gue, "tadinya gue mau kesitu tuh soalnya dia sepi ya gak dikerubutin orang", temen gue bilang "iya tapi disamperinnya sama wartawan", temen terakhir bilang, "Ya iyalah, orang itu Dwi Sasono". 


                                                         
Pose sambil nunggu Om Dwi Sasono selesai Wawancara


Akhirnya foto sama Om ini, kita gak tau siapa sih...tapi ganteng juga :')


Finally...... foto juga sama Om Dwi Sasono

Usai sesi foto-foto kita lanjut keliling, memanjakan mata melihat-lihat tiap sela Galeri Indonesia Kaya. 

Waw...ada aplikasi untuk memainkan alat musik secara Elektrik lho....
banyak pilihan alat musik tradisionalnya, dan lagu daerahnya.
So, siapa bilang main alat musik tradisional itu kuno?

Sesuai namanya Kaca Pintar Indonesia, Aplikasi ini berisi hal-hal unik dan wajib kita ketahui agar pintar mengenai Kebudayaan Indonesia dari Sabang-Merauke.

Ok, its time to say good bye.....
Sampai jumpa di jalan-jalan kita yang lain ya :)












No comments:

Post a Comment