Monday, August 15, 2016

Jadi "Bridemaids" aja dulu, Jadi "Bride" kemudian

Beberapa hari lalu, media sosial sempat ramai dengan meme "17 tahun udah nikah , kalian yang 25++ dah ngapain aja?"
yhaaa...kurang lebih begitu bunyinya.

Tentu saja meme tersebut menimbulkan pro dan kontra, bagi yang pro menyetujui gagasan menikah muda dengan alasan-alasan yang kuat, yang kontra menyatakan umur bukan ukuran untuk menikah atau beberapa selebtweet menyikapi meme tersebut dengan tanggapan pribadi seperti, nikah itu kalau udah siap, kalau udah ada  calonnya dan lain lain dan lain lain.....

Gue bukan ingin menunjukan di pihak mana gue berdiri , di pihak pro atau kontra. Tulisan ini lebih ke isi pikiran aja, karena gue sendiri belum menikah dan bukan kapasitasnya gue untuk menggurui ini itu. Ini cuma tulisan yang ditulis dari seorang gadis 23 tahun yang masih sering kondangan tanpa partner atau beberapa kali bantuin yang nikahan (selanjutnya gue bahasain "bridemaids", padahal arti sebenernya sih pengiring pengantin :P )

Seperti yang kita tahu, menikah hukumnya wajib untuk menghindari zina, meneruskan keturunan, dan lain-lain. Menikah, menyatukan dua keluarga jadi 1, kadangkala juga menambah daftar tempat untuk pulang mudik karena sudah punya mertua, atau menambah daftar pembagian angpau saat hari raya :)

Baru-baru ini, alhamdulillah gue mendapat kepercayaan untuk menjadi pengarah tamu VIP di nikahan anaknya atasan di tempat gue kerja, pasangan menikah ini usianya gak beda jauh sekitar 1-2 tahunan di atas gue. Tergolong muda? yaa... 24-25 tahun apalagi untuk usia laki-lakinya, yang biasanya disebut cukup menikah di usia 26 tahun ke atas. Tapi keputusan mereka berdua untuk menikah cukup berani dan layak diacungi jempol, tujuan mereka menikah karena sama-sama ingin melanjutkan S2 di negeri Paman Sam dan tinggal bersama disana, Di tengah-tengah pergaulan bebas kaum muda, gaya hidup tinggal serumah tanpa menikah, mereka malah memutuskan untuk melakukan pernikahan di usia yang masih hijau.

Gue pernah juga bantu nikahan kakaknya temen kuliah gue, kalau gak salah saat itu kakak perempuannya itu berusia 28 tahun, dia merasa ....InsyaAllah siap lahir dan batin untuk menikah begitupula calon suaminya , maka dilangsungkanlah pernikahan adat padang di hari bahagia itu, setelah kurang lebih dua tahun masa pacaran mereka. Semua persiapan dan perhitungannya dilakukan dengan apik. Yang gue lihat pada saat itu adalah, sepasang suami istri yang pas untuk menikah , mereka terlihat dewasa dan matang untuk menikah.

Lewat mereka yang mempercayakan gue untuk berpartisipasi dalam acara bahagianya, buat mereka yang sudah memperkenankan gue mengabadikan tawa, tangis haru mereka dalam banyak bingkai dan lensa, gue banyak belajar dan meyakini kalau menikah itu sangat butuh kesiapan. Kita tidak bisa satu sama lain menjudge keinginan orang untuk menikah.

Jadi buat kalian yang suka komen :
"ih dia nikah muda, nikahnya cepet banget, hamil duluan ya?!itu pacaran udah lama kok gak nikah-nikah sih, ih kok udah tua belum nikah nikah sih, bujang lapuk, perawan tua!!!" helaaaaw, lebih baik kalian gigitin duri gurame sisa hajatan deh  ._____.

Kalau dibilang nikah itu memutus cita-cita?  gak 100% benar kok....
Sahabat gue yang menikah di usia 24 juga, dengan masa pacaran 4 tahun, terbukti dia tetap bisa mengatur karirnya dengan baik, menyandang gelar sarjana sebelum menikah.

Kalau dibilang pacaran lama ,kudu cepet nikah daripada kebanyakan dosa. Ya ada betulnya juga, tapi kembali lagi si Mbak dan Masnya sudah siap belum, kalau belum ya silahkan mempersiapkan diri sebaik-baiknya, menabung sebanyak-banyaknya mengingat rate harga sewa Gedung 6 jam, bisa melebihi gaji kita 1 bulan :(

Sekali lagi ya, butuh kesiapan, lahir dan batin karena menikah untuk sekali seumur hidup.
Terus buat gue yang menulis disini, sementara baru siap bantu-bantu nikahannya orang, belum siap kalo cari orang buat bantuin.  karena calonnya juga masih nyari .  *uhuk

Selamat berbahagia kalian yang sudah menikah, halal deh mau ngapain aja :) :)



No comments:

Post a Comment